Wisata Religi Dan Sejarah Sunan Giri di Gresik
Gresik merupakan kota yang terletak berada di pesisir pantai. Dahulu kala Gresik adalah tempat persinggahan bagi pedagang dari berbagai negara, termasuk pedagang dari negeri-negeri Islam. Dari di sinilah awal mula ajaran Islam hadir di Gresik.
Gresik juga disebut sebagai kota santri di mana penduduknya mayoritas beragama Islam dan di kota ini terdapat banyak pesantren yang dibangun. Selain itu gresik juga dikenal dengan tempat wisata religi karena memiliki 5 makam wali dari wali songo. Salah satunya adalah komplek wisata makam sunan Giri, Gresik.
Sekarang banyak penduduk lokal maupun dari luar gresik mengunjungi makam sunan gresik terutama pada saat bulan Ramadhan hingga puncaknya pada malam selawe atau 25 ramadhan.
Lokasi makam sunan giri, gresik ini terletak di Desa Griri, kec kebomas, kab gresik. Untuk sampai ke lokasi tidak terlalu sulit karena letaknya berada di antara perbatasan kota gresik dan Surabaya.
Jika ditempuh dari kota gresik dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dengan jarak tempuh sejauh 2 km menuju arah selatan dari kota gresik. Komplek makam ini tepatnya berada di puncak bukit giri.
Obyek wisata Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun 1442. Obyek wisata Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan Joko Samudra. Ia dimakamkan di desa Giri, Kebomas, Gresik.
Sejarah Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri
Memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).
Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan istrinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga istrinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.
Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan.
Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.
Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak.
Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.
Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa.
Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
Sekian Informasi mengenai Artikel Ini yaitu Wisata Religi Dan Sejarah Sunan Giri di Gresik, semoga informasinya bermanfaat bagi netizen pengunjung website kami, terimakasih sudah berkunjug di Website QURNIA Tour & ravel | Rental Mobil Purwodadi Grobogan Jawa Tengah yang menginformasikan tentang artikel Wisata Religi Dan Sejarah Sunan Giri di Gresik, Salam Sukses Selalu Ya.